Di detik pertama mereka membuka mata di pagi hari, semua orang telah membuat keputusan. Mulai dari yang sepele hingga yang berbahaya. Idealnya, setiap individu harus menguasai strategi pengambilan keputusan agar tidak salah dalam memilih. Apalagi jika keputusan yang diambil itu penting dan kompleks. Atau tentang keadaan orang lain.
Pada tahap ini, pengambilan keputusan menjadi lebih rumit, membutuhkan penelitian, upaya untuk melakukan segala upaya untuk mencapainya. Strategi pengambilan keputusan berikut adalah pendekatan atau strategi pengambilan keputusan yang berbeda yang dapat dicoba:
single feature
Pendekatan ini melibatkan pengambilan keputusan tentang fitur pertimbangan tertentu. Misalnya, saat membeli deodoran di supermarket, ditentukan mana yang paling ekonomis. Artinya, variabel lain seperti warna, merek, efektivitas atau aroma tidak diperhitungkan.
Additive feature
Tidak seperti fitur tunggal, strategi ini memperhitungkan fitur sebanyak mungkin. Kemudian secara sistematis dievaluasi satu per satu. Pendekatan semacam ini adalah metode yang lebih tepat untuk membuat keputusan yang agak rumit. Contohnya antara lain membeli penyedot debu, review dari pembeli sebelumnya, fitur, kebutuhan di rumah, konsumsi energi, harga, dan lain sebagainya. Jika seseorang tidak memenuhi kriteria, mereka secara otomatis dihapus dari daftar pilihan.
Pendekatan Heuristik
Meskipun namanya terdengar rumit, implementasinya cukup sederhana. Strategi pengambilan keputusan ini didasarkan pada pengalaman atau ketersediaan informasi.
Misalnya, Anda bisa pulang dengan cepat. Kemudian dapatkan informasi bahwa rute rumah Anda yang biasa benar-benar macet. Untungnya, Anda memiliki dua rute cadangan lainnya, yaitu A dan B.
Heuristik representatif
Dalam pendekatan ini, Anda sekarang mencoba membandingkan situasi Anda dengan seseorang yang terlibat dalam pengambilan keputusan.
Seperti ini misalnya. Anda sedang terburu-buru untuk memposting di suatu tempat. Oleh karena itu, perlu mengambil jalan pintas yang diduga telah dirazia oleh polisi. Sebagai pengendara sepeda motor, hal ini tentu sedikit menakutkan.
Sebelum mengambil keputusan, coba bayangkan perilaku apa yang akan dilihat orang dalam kemacetan lalu lintas. Kemudian, sebagai seorang penjual, Anda membayangkan seorang ibu yang mengemudi tanpa helm dan suka mengemudi dengan lampu senmenyala.
Proses pengambilan keputusan bisa sederhana, kompleks juga bisa bergantung pada apa yang sedang dihadapi. Bukan hanya apa yang dianggap sederhana atau kompleks bagi satu orang mungkin berbeda dengan orang lain. Jadi tidak bisa digeneralisir.
Namun, strategi di atas merupakan metode yang paling umum digunakan saat mengambil keputusan. Namun, variabel mana yang diperhitungkan tentu berbeda, karena kontennya tidak bisa sama untuk semua orang.